Selasa, 29 Mei 2012

evaluasi kurikulum


EVALUASI KURIKULUM
Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“ Pengembangan Kurikulum ”






Dosen pembimbing:
Dr. H. Ach. Muhibbin Zuhri, M.Ag

Disusun Oleh:
Evi Fitriyani                            D71210138
Khoirul Anam Muawwan       D71210142
Jadmiko Aji Saputro               D71211139


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Menurut pengertian modern , kurikulum meliputi segala aspek dan lapangan hidup manusia dalam masyarakat modern ini yang dapat dimasukkan ke dalam tanggung jawab sekolah, yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan pribadi murid serta memberi sumbangan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Dari pengertian tersebut di atas jelaslah bahwa kurikulum bukan hanya apa yang tercantum apa yang tercantum di dalam “Buku Pedoman Kerja” atau “Garis-garis Besar Program Pengajaran”, melainkan  mencakup semua kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.[1]
Evaluasi merupakan komponen yang penting pula dalam kurikulum. Evaluasi bertujan untuk mengetahui seberapa besar efisiensi proses belajar yang sudah berlangsung. Tanpa adanya evaluasi, tidaklah pernah diketahui berhasil tidaknya usaha anak dan guru dalam proses belajar dan mengajar.[2]
Dalam arti luas , evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat luas diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan (Mehrens & Lehmann,1978:5).
Sehingga dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai evaluasi kurikulum, yang sangat memiliki tujuan besar atas terselenggaranya proses pengajaran.
B.      Rumusan Masalah
1.     Apa definisi evaluasi kurikulum?
2.     Apa aspek evaluasi kurikulum?
3.     Bagaimana desain evaluasi kurikulum?
C.      Tujuan dan Manfaat
1.     Mengetahui apa definisi evaluasi kurikulum.
2.     Mengetahui aspek evaluasi kurikulum.
3.     Mengetahui bagaimana  desain kurikulum.

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi
Banyak ahli yang telah menyumbangkan buah pikirannya tenang evaluasi kurikulum, antara lain Stephen Wiseman dan Douglas Pidgeson dalam bukunya Curriculum Evaluasion. Menurut Morrison, evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertimbangkan dan dapat dipertanggung jawabkan.[3]
Dalam buku The School Curriculum, evaluasi dinyatakan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis, yang bertujuan untuk membantu pendidik memahami dan menilai suatu kurikulum, serta memperbaiki metode pendidikan. Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula.[4]
Adapun dalam buku Curriculum Planning and Development, dinyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan suatu kurikulum. Di dalamnya terdapat tiga makna, yaitu :[5]
1.       Evaluasi tidak akan terjadi kecuali telah mengetahui tujuan yang akan dicapai,
2.       Untuk mencapai tujuan tersebut harus diperiksa hal-hal yang telah dan sedang dilakukan, dan
3.       Evaluasi harus mengambil kesimpulan berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum.
Evaluasi kurikulum sukar dirumuskan secara tegas, hal itu disebabkan beberapa faktor:
1.     Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah.
2.     Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang di gunakan.
3.     Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifat nya juga berubah.
Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang berdir sendiri. Evaluasi merupakan kegiatan yang luas, kompleks terus menerus untuk mengetahui proses dan hasil pelaksanaan sistem pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.[6]
Komponen-komponen kurikulum yang dievaluasi juga sangat luas. Program evaluasi kurikulum bukan hanya mengevaluasi hasil belajar siswa dan proses pembelajarannya, tetapi juga desain dan implementasi kurikulum, kemampuan dan unjuk kerja guru, kemampuan dan kemajuan siswa, sarana, fasilitas dan sumber-sumber belajar, dan lain-lain. Hilda Taba menjelaskan hal-hal yang dievaluasi dalam  kurikulum meliputi: Objective, it scope,the quality of personnel in charger of it, the capacities of the students, the relative importance of various subject, the degree to which objectives are implemented, the equipment and materials and so son (Taba,1962:310).
Apa yang dikemukakan di atas merupakan konsep evaluasi kurikulum yang sangat luas yang mencakup seluruh komponen dan kegiatan pendidikan. Evaluasi kurikulum sering juga dibatasi secara sempit, yaitu hanya ditekankan pada hasil-hasil yang dicapai oleh murid.
Luas atau sempitnya suatu program evaluasi kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuannya. Evaluasi kurikulum juga bervariasi bergantung pada dimensi-dimensi yang menjadi fokus evaluasi. Salah satu dimensi yang sering mendapat sorotan adalah dimensi kuantitas dan kualitas.

B.    Berbagai Aspek Pengembangan Kurikulum
Dalam teori dan praktik pendidikan, evaluasi kurikulum merupakan suatu bidang yang berkembang dengan cepat, termasuk evaluasi terhadap implementasi kurikulum. Evaluasi kurikulum terdiri atas berbagai aspek yang saling berhubungan, yang akan dijelaskan berikut ini.[7]
1.     Keterkaitan antara evaluasi kurikulum dan pengembangan kurikulum
a.     Evaluasi kurikulum dan sistem kurikulum
Sebagai suatu bagian dari sistem evaluasi pendidikan sekolah, secara fungsional evaluasi kurikulum  juga merupakan bagian dari sistem kurikulum. Sistem kurikulum memiliki tiga fungsi pokok, yaitu pengembangan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi efek sistem kurikulum.[8]
Evaluasi kurikulum minimal berfokus pada empat bidang, yaitu evaluasi terhadap penggunaan kurikulum, desain kurikulum, hasil dari siswa, dan sistem kurikulum. Umpan dari evaluasi akan memulihkan vitalitas berbagai bagian dari sistem kurikulum. Seleksi dan pengorganisasian pihak-pihak pengembangan kurikulum, prosedur penyusunan, pengaturan, dan pelaksanaan kurikulum, fungsi koordinator dalam tim penyusunan, pengaruh tingkat guru dan kondisi pengajaran terhadap kurikulum, semuanya perlu dievaluasi dan hasilnya dapat memperbaiki sistem kurikulum secara keseluruhan.[9]
b.     Evaluasi kurikulum dan pengembangan kurikulum
Kapan diadakan evaluasi kurikulum, pada posisi mana dan apa makna evaluasi kurikulum pada proses pengembangan kurikulum, merupakan masalah yang menarik bagi para pengembang kurikulum. Taylor berpendapat bahwa evaluasi kurikulum minimal terjadi dua kali, yatitu pada awal dan akhir pengembangan kurikulum agar dapat mengukur perubahan dalam jangka waktu tersebut. Namun ia juga berpendapat bahwa hal ini harus dilaksanakan berturut-turut sepanjang pengemabngan kurikulum yang terdiri atas empat tahapan, yaitu penentuan tujuan pendidikan, pemilihan pengalaman pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, dan evaluasi efek pembelajaran, dan evaluasi efek pembelajaran.[10]
Pengembangan kurikulum adalah proses yang meliputi kegiatan untuk melakukan percobaan evaluasi, sehinggan kekurangan yang ditemukan dapat diperbaiki untuk hasil yang lebih baik. Evaluasi terhadap penyusunan dan perancangan kurikulum sulit dan rumit, serta tidak memliki kriteria yang sama.[11]
Untuk mengembangkan fungsi dan makna evaluasi kurikulum terhadap pengembangan kurikulum, ada empat keadaan yang harus dihindari, yaitu :
1)     Apabila dalam desain kurikulum sama sekali tiak terdapat rancangan evaluasi, desain itu tidak perlu dilaksanakan;
2)     Apabila dalam proses evaluasi terjadi penyimpangan tujuan evaluasi;
3)     Apabila tidak menghiraukan kesimpulan dan penilaian kesimpulan yang sudah ada.
4)     Evaluasi seringkali digunakan sebagai alat peserta didik yang justru sebenarnya harus menimbulkan kepercayaan diri pada peserta didik.

2.     Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum
Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum adalah sebagai berikut :
a.      Tujuan tertentu, artinya setiap program evaluasi kurikulum terarah daam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas dan spesifik. Tujuan-tujuan itu pula yang mengarahkan berbagai kegiatan dalam proses pelaksanaan evaluasi kurikulum.
b.     Bersifat objektif, dalam artian berpijak pada kedaan yang sebenarnya, bersumber dari data yang nyata dan akurat, yang diperoleh melalui instrument yang andal.
c.      Bersifat komprehensif, mencangkup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalm ruang lingkup kurikulum. Seluruh komponen kurikulum harus mendapat perhatian dan perhatian terhadap seksama sebelum dilakukan pengambilan keputusan.
d.     Kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan keberhasilan dari suatu progress evaluasi kurikulum merupakan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan seperti guru, kepala sekolah, penilik, orang trua, bahkan siswa itu sendiri, disamping merupakan tanggung jawab utama lembaga penelitaian dan pengembangan.
e.      Efisien, khususnya dalam penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan peralatan yang menjadi unsur penunjang. Oleh karena itu, harus diupayakan agar evaluasi lebih tinggi, atau paling tidak berimbang dengan materiil yang diguankan.
f.      Berkesinambungan, hal ini diperlukan untuk mengingat tuntutan dari dalam dan luar system sekolah, yang meminta diadakannya perbaikan kurikulum. Untuk itu,peran guru dan kepala sekolah sangatlah penting, karena mereka yang palig mengetahui pelaksanaan, permasalahan, dan keberhasilan kurikulum.

3.     Jenis-jenis startegi kurikulum
Teori evaluasi mengandung kerangka kerja konseptual bagi pengembangan strategi evaluasi. Strategi evaluasi dikembangkan bedasarkan asumsi-asumsi berikut:
a.      Mutu program bergantung pada mutu keputusan yang dibuat;
b.     Mutu keputusan bergantung pada kemampuan manajer untuk mengidentifikasi berbagai alternatif yang terdapat dalam berbagai situasi keputusan, melalui berbagai pertimbangan yang seksama;
c.      Dalam pembuatan keputusan yang seksama, dibutuhkan informasi yang tepat dan dapat dipercaya;
d.     Pengadaan informasi tersebut memerlukan alat yang sistematis ; dan
e.      Proses pengadaan informasi bagi pembuatan keputusan erat hubungannya dengan konsep evaluasi yang digunakan.
Secara lebih tegas , evaluasi bertujuan untuk menyediakan informasi bagi pembuat keputusan. Berkaitan dengan hal ini, ada empat jenis keputusan yang perlu dpertimbangkan dalam menilai suatu program, yaitu:
1.     Keputusan- keputusan perencanaan yang ditujukan bagi perbaikan yang dibutuhkan pada daerah tertentu, tujuan umum, dan tujuan khusus;
2.     Keputusan – keputusan pemrograman khusus yang berkenaan dengan prosedur , personel, fasilitas, anggaran biaya, dan tuntutan waktu dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan;
3.     Keputusan – keputusan pelaksanaan (implementasi) dalam mengarahkan kegiatan yang telah diprogram;dan
4.     Keputusan-keputusan program perbaikan yang meliputi berbagai kegiatan perubahan, penerusan, terminasi, dan sebagainya.
Seiring dengan keempat jenis keputusan di atas, terdapat empat jenis strategi evaluasi yaitu:
1.     Strategi pertama terdiri atas penentuan lingkungan tempat terjadinya perubahan, terdapat berbagai kebutuhan yang tidak atau belum terpenuhi, dan juga berbagai masalah yang mendasari timbulnya kebutuhan serta kesempatan untuk terjadinya perubahan;
2.     Strategi kedua terdiri atas pengenalan dan penilaian terhadap berbagai kemampuan (capabilities) yang relevan. Strategi ini sangat besar gunanya dalam pencapaian tujuann program dan desain yang berguna untuk mencapai tujuan-tujuan khusus;
3.     Strategi ketiga terdiri atas pendekatan dan prediksi hambatan yang mungkin terjadi dalam desain prosedural atau implementasi sepanjang tahap pelaksanaan program; dan
4.     Strategi keempat terdiri atas penentuan keefektifan proyek yang telah dilaksanakan, melalui pengukuran dan penafsiran hasil-hasil yang telah dicapai sehingga seorang evaluator dapat memilih strategi yang tepat.

4.     Prosedur strategi kurikulum
a.     Evaluasi kebutuhan dan feasibility
Evaluasi ini dapat dilaksanakan oleh organisasi atau administrator tingkat pelaksana. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.     Merumuskan tipe dan jenis mata pelajaran atau program yang sekarang sedang disampaikan;
2.     Menetapkan program yang dibutuhkan;
3.     Menilai (assess) data setempat berdasarkan tes baku, tes intelegensi, dan tes sikapyang ada;
4.     Menilai riset yang telah ada, baik riset setempat maupun riset tingkat nasional yang sama atau berhubungan;
5.     Menetapkan feasibility pelaksanaan program sesuai dengan sumber-sumber yang ada (manusiawi dan materiil);
6.     Mengenali masalah-masalah yang mendasari kebutuhan; dan
7.     Menentukan bagaimana proyek akan dikembangkan guna berkontribusi pada sistem sekolah atau sekolah setempat. 
b.     Evaluasi masukan (Input)
Evaluasi masukan melibatkan para supervisor, konsultan, dan ahli mata pelajaran yang dapat merumuskan pemecahan masalah. Jadi, evaluasi masukan menuju ke arah pengembangan berbagai strategi dan prosedur, yang dalam pembuatan keputusannya sangat dibutuhkan informasi yang akurat. Selain itu, masukan juga berusaha mengenali daerah permasalahan tersebut agar dapat diawasi selama berlangsungnya implementasi.
c.      Evaluasi proses
Evaluasi proses adalah sistem pengelolaan informasi dalam upaya membuat keputusan yang berkenaan dengan, ekspansi , kontraksi, modifikasi, dan klarifikasi strategi pemecahan atau penyelesaian masalah.
d.     Evaluasi produk
Evaluasi ini berkenaan dengan pengukuran terhadap hasil-hasil program dalam kaitannya dengan tercapainya tujuan. Berbagai variabel yang diuji bergantung pada tujuan, perubahan sikap, perbaikan kemampuan, dan perbaikan tingkat kehadiran.
Evaluasi yang seksama sebaiknya meliputi semua komponen evaluasi tersebut.

5.     Komponen desain evaluasi
Setelah seorang evaluator memilih satu atau semua strategi tersebut, ia selanjutnya perlu membuat rencana rincian atau desain yang lengkap dalam upaya implementasi evaluasi. Rencana tersebut terdiri atas beberapa komponen berikut:
a.      Penentuan garis besar evaluasi
·     Identifikasi tingkat pembuatan keputusan; dan

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Labels

followers