Selasa, 01 Mei 2012

qadha dan qadhar

Standar Kompetensi              : Meningkatkan keimanan kepada Qadha dan Qadhar
Kompetensi Dasar                 :  -  Menyebutkan ciri-ciri beriman kepada Qadha dan Qadhar.
-   Menjelaskan hubungan antara Qadha dan Qadhar.
-   Menyebutkan contoh-contoh Qadha dan Qadhar dalam kehidupan sehari-hari.
-   Menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan Qadha dan Qadhar.

A.       Ciri-ciri Beriman Kepada Qadha dan Qadhar
Seseorang yang telah meyakini tentang qadha dan qadhar Allah, kemudian diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal perbuatan memiliki ciri-ciri tertentu. Di antara ciri-ciri tersebut sebagai berikut:
1.     Mempertebal Keimanan kepada Allah
Seseorang yang beriman kepada qadha dan qadhar akan semakin mempertebal keimanan kepada Allah. Keyakinan akan kekuasaan Allah juga bertambah.
2.     Rajin Melaksanakan Ibadah
Seseorang yang beriman kepada qadha dan qadhar serta semakin tebal keimanannya kepada Allah akan menjadikan orang tersebut rajin beribadah kepada Allah. Ia meyakini bahwa hanya Allah yang Maha kuasa dan yang patut disembah.
3.     Termotivasi untuk Bekerja Keras dan Berusaha Secara Maksimal
Seseorang yang beriman kepada qadha dan qadhar akan berusaha keras untuk mencapai keinginannya. Ia tidak hanya berpangku tangan dan menunggu keajaiban dari langit. Setelah berusaha dengan keras, ia akan menyerahkan hasilnya kepada Allah.
4.     Meyakini bahwa Segala yang Terjadi atas Kehendak Allah
Seseorang yang beriman kepada qadha dan qadhar. Meyakini, bahwa segala yang terjadi atas kehendak Allah. Kehendak Allah pasti terwujud, sedangkan keinginan manusia belum tentu terwujud. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kekuasaan Allah tidak terbatas. Manusia dan makhluk Allah yang lain bersifat lemah. Kekuatan yang dimiliki makhluk berasal dari Allah jua.
Iman kepada qadha dan qadhar dapat diwujudkan ke dalam empat bentuk keimanan , yaitu:
1.     Memercayai ilmu Allah, yakni memercayai dengan sepenuhnya bahwa ilmu Allah meliputi segala sesuatu, baik di masa lalu, sekarang, maupun yang akan datang, baik berhubungan dengan perbuatan-Nya maupun hamba-Nya.
2.     Memercayai bahwa Allah telah menggariskan ketetapan segala sesuatu sampai terjadi hari kiamat.
3.     Memercayai bahwa segala sesuatu yang ada di ala mini disebabkan kehendak Allah semata.
4.     Memercayai bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan yang selain Dia adalah makhluk.
Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku orang yang beriman kepada qadha dan qadhar berbeda dengan orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadhar. Orang yang beriman kepada qadha dan qadhar Allah akan berbuat dan bertindak sesuai dengan syariat Allah. Mereka akan semakin menyadari tentang kelemahan makhluk dan meyakini kekuasaan Allah. Selain itu, seseorang yang beriman kepada qadha dan qadhar Allah meyakini bahwa dibalik segala sesuatu yang terjadi terdapat hikma tertentu. Apabila dalam berusaha ia mengalami kegagalan, ia tidak mudah putus asa.
B.       Hubungan Antara Qadha dan Qadhar
Kamu pasti sudah akrab dengan kata qadha dan qadhar, bukan? Rukun iman yang terakhir ini mungkin telah kamu ketahui sejak sekolah dasar atau taman pendidikan al-quran (TPA). Sedikit banyak, kamu juga pasti sudah tau apa itu iman kepada qadha dan qadhar. Nah, kali ini untuk menyegarkan ingatanmu dan menambah pengetahuanmu, ada baiknya kamu pelajari, apa sih pengertian qadha dan qadhar itu?
Kata qadha menurut bahasa artinya keputusan, sedangkan qadhar artinya jangka atau ukuran. Adapun menurut istilah, qadha adalah keputusan atau ketetapan suatu rencana dari Allah untuk dilaksanakan; sedangkan qadhar adalah rencana yang telah diberlakukan oleh Allah sejak zaman azali, baik yang sudah, sedang , maupun yang akan terjadi terhadap makhluk-Nya. Jadi, qadha merupakan ketentuan Allah yang di dalamnya terdapat iradah-Nya untuk segala makhluk; sedangkan qadhar merupakan perwujudan dari ketentuan yang ada, yang tidak berubah sedikit pun.
Imam Al-Gazali mengatakan bahwa tidak ada satu pun kejadian di alam gaib atau alam nyata, kecuali dengan qadha dan qadhar Allah SWT. Dalam sebuah hadist dari Abdullah, Rasullullah bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya seorang kamu telah dikumpulkan kejadiannya di dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian berada di sana seperti tadi (40 hari) dalam bentuk segumpal darah, selanjutnya masih berada di sana seperti tadi dalam bentuk segumpal daging. Setelah itu, Allah mengutus seorang malaikat yang diperintahkan untuk menulis empat kalimat, yaitu tentang amal perbuatannya, rezekinya, kesengsaraannya atau kebahagiannya. Kemudian ditiupkan kepada-nya roh.” (HR.Bukhari).
Qadha dan qadhar ini bisa juga disebut dengan istilah takdir. Jadi, beriman kepada qadha dan qadhar berarti juga beriman kepada takdir, yaitu meyakini adanya ketetapan Allah yang berlaku terhadap segala makhluk-Nya. Baik ketentuan yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Karena itulah , takdir Allah tidak terbatas pada manusia saja, tetapi juga berlaku atas semua makhluk di alam semesta ini. Allah SWT berfirman:
 .....وخلق كل شي ء فقد ره تقد يرا...
Artinya : ”Dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S. Al-Furqan [25]:2)
Dengan perkataan lain , segala yang terjadi di jagat raya ini, seperti peredaran matahari, bintang, bulan, rotasi bumi, orbit planet-planet , dan sebagainya, bukanlah suatu kebetulan; melainkan sudah ditentukan oleh Allah adanya.
Firman Allah SWT:
والشمس تجري لمستقر لهاۗذلك تقدير العز يز العليم
Artinya: “ Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui. (Q.S. Yasin [36]:38)
Dalam ayat lain, Allah juga berfirman:
ما اصا ب من مصيبة فى الارضولافي انفسكم الافي كتب من قبل ان نبر اهاۗان ذ لك على الله يسير
Artinya: “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” (Q.S.Al-Hadid [57]:22).
Dengan demikian, apabila kita mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi dengan qadha dan qadhar Allah, artinya bahwa segala sesuatu terjadi dengan kehendak dan ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan sebelum dan berjalan sesuai dengan aturan yang telah digariskan dan di bawah kaidah-Nya pula.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian iman kepada qadha dan qadhar adalah meyakini dan memercayai dengan sepenuhnya bahwa sesuatu yang telah,sedang, dan yang akan terjadi adalah kehendak serta kendali Allah semata.
C.       Contoh-contoh Qadha dan Qadhar dalam Kehidupan Sehari-hari
Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini terjadi atas kehendak Allah. Setiap peristiwa yang menimpa kita telah ditentukan oleh Allah. Jenis kelamin bayi, waktu kematian, jodoh, dan lain-lain merupakan contoh qadha dan qadhar Allah. Jika waktu kematian seseorang telah tiba, maka tidak aka nada seorang pun yang dapat bersembunyi darinya. Firman Allah:
اين ما تكونوايد رككم المو ت ولو كنتم في بروج مشيدةۗ....
Artinya: “Dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu , kedatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh….” (Q.S. An Nisa’ [4]:78)
Adapun contoh qadha dan qadhar Allah telah terjadi dalam kehidupan adalah jenis kelamin seseorang. Seorang bayi tidak pernah memesan jenis kelaminnya. Begitu dilahirkan, seorang bayi telah berjenis kelamin tertentu.

D.       Ayat-ayat Al Qur’an yang Berkaitan dengan Qadha dan Qadhar

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Labels

followers